Dikenal karena memiliki spesifikasi gahar dengan harga murah , Xiaomi menjadi ponsel pintar idaman banyak orang sekarang ini. Namun, apakah Anda tahu kalau Xiaomi memiliki berbagai jenis ROM yang berbeda dengan ponsel pintar merek lainnya? Untuk menjawabnya, kami akan mengulas tentang ROM distributor vs ROM global.
Bagi Wakdroid, sebelum membeli ponsel pintar Xiaomi harus benar-benar tahu cara membedakan jenis ROM MIUI yang cocok digunakan dan minim bug. Sebelum kami mengulas lebih lanjut tentang ROM MIUI milik Xiaomi, Anda wajib tahu istilah ROM dan MIUI yang tersemat di perangkat ini, sebagai berikut penjelasannya.
Penjelasan ROM MIUI Milik Xiaomi
ROM memiliki kepanjangan dari Read Only Memory, yang mengarah ke komponen fisik di perangkat ponsel pintar. Di dalam istilah elektronik, ROM disebut sebagai ic memory (ROM chip). Fungsi dari ROM adalah sebagai media penyimpanan (memori) yang berisikan informasi maupun data firmware di perangkat ponsel pintar berbasis Android.
Nah, data yang disimpan di dalam ROM tidak mudah hilang meskipun aliran listrik di perangkat mati. Namun, isi di dalam ROM dapat Anda ganti menggunakan ROM lainnya, yang disebut sebagai Flashing ROM. Biasanya, di perangkat ponsel pintar berbasis Android, ROM adalah tipe atau jenis Android beserta user interface.
Setelah membicarakan ROM, berlanjut ke pengertian MIUI di ponsel pintar Xiaomi. Android merupakan sistem operasi (OS) khusus mobile yang dikembangkan Google. Android berbasis Linux Kernel didesain bagi perangkat layar sentuh. Perlu diketahui bahwa ada sistem di dalam Android yang disebut sebagai Subsistem. Seperti halnya applications framework, linux kernel, applications, dan android runtime. Masing-masing subsistem tersebut ada komponen lainnya.

Pihak developer Xiaomi telah melakukan banyak perubahan terhadap subsistem application framework dan application. Melalui penambahan beberapa fitur aplikasi, seperti perekam layar, perekam suara, tema, dan lain sebagainya. Fitur-fitur tersebut sebelumnya belum ada di Android Murni.
Tidak hanya itu, produsen asal Negeri Tirai Bambu ini mengubah tampilan user interface (UI berdasarkan keinginan mereka. Hasilnya, perubahan tersebut dinamakan XiaoMI User Interface atau disingkat menjadi MIUI. Sederhananya, MIUI merupakan perubahan ROM yang dibuat secara khusus oleh produsen Xiaomi.
Setelah diperjelas dengan ulasan ROM dan MIUI di perangkat Xiaomi, pembahasan berlanjut ke pembagian jenis ROM. Mungkin Anda pernah mendengar istilah custome ROM. Jika pernah, mungkin saja Anda belum tahu apa maksudnya. Seperti yang kamu utarakan di awal tadi, bahwa MIUI merupakan custom ROM resmi Xiaomi. Kenyataannya, di luar produsen ponsel pintar terdapat banyak custom ROM yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu secara ilegal.

Tiga Jenis ROM MIUI Xiaomi
Custom ROM dibuat dengan cara memodifikasi Android Murni untuk mengubah ataupun menambah fitur di firmware perangkat. Dengan demikian custom ROM memiliki kemampuan baru yang tidak ditemukan di ROM resminya.
Berikut ini terdapat tiga jenis-jenis ROM Xiaomi, sebagai berikut.
- ROM MIUI China (Tiongkok) Versi Developer dan Stable. Bukan hal asing kalau Tiongkok adalah negara ketat yang tidak ramah terhadap aplikasi asing, bahkan untuk Google beserta macam-macam aplikasinya diblokir oleh Tiongkok. Dampaknya, Xiaomi menciptakan ROM khusus bagi perangkat yang diperjualbelikan di tanah kelahirannya. Tidak heran kalau ROM MIUI China tidak ditemukan Google Appls, mulai dari aplikasi gmail, youtube, playstore, dan lain sebagainya. Selain itu, bahasa yang ada di ROM ini hanya bahasa Mandarin dan Inggris saja.
Kelebihan ROM MIUI China adalah terdapat pilihan tema yang beragam dan fitur multimedia bisa dimainkan secara online maupun offline. Kekurangannya, mengharuskan pengguna menginstal manual Google Apps, tidak adanya bahasa Indonesia, dan Maps tidak akurat.
- ROM Distributor (Tidak Resmi) acap dikeluhkan oleh pengguna karena banyak iklan bermunculan dan tidak ada dukungan update melalui OTA. Tidak mengherankan kalau ROM ini disebut sebagai ROM palsu. ROM distributor dibekali oleh bloatware China, seperti clean master, du battery server, UC news yang tidak bisa di-uninstall tanpa dilakukan root. Sederhananya, ROM distributor adalah modifikasi dari ROM China.

Menggunakan ROM Distributor ke perangkat tidak memberikan kelebihan apapun. Sebaliknya, perangkat mengalami “cacat” karena tidak bisa update melalui OTA, performa buruk, baterai boros, perangkat mudah panas. Selain itu, selama menggunakan perangkat dengan ROM Distributor Anda akan menemukan banyak iklan pop-up, dan adanya bloatware.
- ROM MIUI Global (Versi Developer dan Stable) merupakan ROM yang dirilis untuk semua pasar di penjuru dunia. ROM Global mendukung berbagai macam pilihan bahasa dan telah terintegrasi dengan Google Apps. Dengan begitu Anda tidak perlu repot menginstal secara manual aplikasi seperti Play Store, Gmail, Youtibe, dan aplikasi lainnya.
Kelebihan penggunaan ROM MIUI Global adalah adanya bahasa Indonesia dan tidak mempunyai bloatware China. Kekurangannya, pilihan tema terbatas tidak selengkap ROM China. Tidak hanya itu, fitur multimedia hanya dapat memuat video atau musik dari memori penyimpanan.
Dengan penjelasan kali ini tentunya Anda sudah bisa menyimpulkan antara ROM Distributor vs ROM Global mana yang lebih berkualitas. Semoga ulasan kali ini bermanfaat dan sampai bertemu di lain kesempatan. Terima kasih.
You may also like
-
Bagi Kamu Para Pengguna IG, Yuk Kenali Cara Upload Instagram di PC Agar Terhindar dari Kudet
-
Mudah, Begini Cara Mengganti Nomor WA yang Sudah Tidak Aktif Dalam 9 Langkah Saja
-
Daftar Jenis Truk Terbaik dan Terbaru di Indonesia 2020
-
Fungsi Pembaruan Aplikasi untuk Android
-
6 Rekomendasi Laptop Gaming Murah dengan Kualitas Terbaik