Dapat dibayangkan jika kalian bekerja di tempat kerja yang tidak kondusif dan tidak sesuai dengan kepribadian kalian. Setiap hari kalian harus merasakan seperti disiksa di tempat yang mengharuskan kamu berada di sana. Padahal bekerja adalah sebuah rutinitas yang harus kalian lakukan dan kegiatan yang akan berlangsung dalam jangka panjang. Bagaimanapun juga satu pertiga hidupmu akan dihabiskan di lingkungan kantor bersama karyawan yang lainnya.
Ada sebuah ungkapan atau Istilah “kerja itu untuk cari duit, udah itu aja” yang digunakan untuk menggambarkan atau memotivasi para karyawan yang sedang mengalami masa sulit akibat harus bekerja di tempat atau lingkungan yang tidak sesuai dengan mereka. Istilah atau ungkapan itu nampaknya tidak semudah ketika dibaca, kalian akan merasakan bekerja dua kali lebih berat dan batin kalian akan terkuras setiap harinya jika kalian bekerja di sesuatu tempat atau kantor yang tidak sesuai dengan diri kalian. Pada akhirnya mencoba untuk gigih dan bersikap tidak acuh di lingkungan kerja akan luntur pada waktunya.
Ketimbang memilih untuk terus mencoba bertahan di tempat yang tidak sesuai dengan diri kalian, ada baiknya kalian melakukan improvisasi diri dan mencari pekerjaan baru. Dengan harapan kalian akan mendapatkan lingkungan kerja yang sesuai dengan dirimu dan menunjang karir kalian kedepannya.
Lingkungan Tempat Kerja yang Tidak Seharusnya Kalian Berada di Sana
Mencoba bertahan di lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan diri kalian berarti kalian akan bekerja dengan tidak sempurna dan kualitas kerja kalian tidak sebaik jika kalian bekerja di lingkungan yang nyaman. Dari hasil yang tidak sempurna dan kualitas yang buruk, akan berdampak pada jenjang karir dan masa depan kalian di dunia kerja.
Definisi lingkungan kerja yang baik tentunya sangat bersifat subjektif, setiap masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda dan cara berinteraksi yang berbeda antar sesama manusia.
Bagi karyawan yang gemar bersosialisasi mungkin akan beranggapan lingkungan kerja yang tidak kondusif itu adalah lingkungan kerja yang mengharuskan karyawan duduk delapan jam di depan komputer kerja masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya karena berlomba-lomba dengan deadline sehingga tidak ada waktu luang untuk berbincang antar karyawan.
Sedangkan lingkungan kerja yang bising oleh ocehan-ocehan karyawan mungkin akan dianggap sebagai lingkungan kerja yang tidak kondusif bagi karyawan yang tidak begitu suka bersosialisasi dan berorientasi kepada pekerjaan.
Semua itu kembali kepada pribadi masing-masing manusia dalam hal menggolongkan baik-buruk dan kondusif-tidak kondusif sebuah lingkungan kerja. Namun ada beberapa lingkungan kerja yang mengharuskan kalian tidak berada di sana untuk alasan masa depan karir dan menjaga kestabilan kesehatan kalian baik fisik ataupun mental.

1. Persaingan yang tidak sehat di tempat kerja
Bagaimana seorang karyawan harus bersikap dalam lingkungan kerja itu sedikit abu-abu. Karena di dalam lingkungan kerja setiap karyawan diharuskan saling melakukan kerjasama demi menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain setiap karyawan diharuskan saling berlomba-lomba untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari posisi sekarang mereka bekerja. Semisal, tidak mungkin empat karyawan di divisi yang sama dan ke empat-empatnya mendapatkan promosi sebagai pimpinan divisi tersebut.
Maksud persaingan tidak sehat di sini adalah setiap karyawan melakukan segala cara untuk mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan dengan mengesampingkan etika sosial antar karyawan. Contohnya seorang karyawan yang melakukan segala cara agar kinerja karyawan lain terlihat buruk di mata bos dan tidak henti-hentinya menjilat bos.
Lingkungan kerja seperti ini sebaiknya dihindari untuk karir jangka panjang kalian, ketimbang mengikut alur permainan yang tidak sehat di dunia kerja.
2. Tidak sesuai dengan desk-job
Di sinilah pentingnya melakukan riset sebelum melamar pekerjaan. Bagi kalian seorang freshgraduate yang sedang mencari pekerjaan, sebaiknya kalian mencari tahu pekerjaan atau tugas apa yang semestinya kalian kerjakan di posisi yang akan kalian lamar.
Fungsi awal melakukan riset pekerjaan atau tugas di posisi yang akan kalian lamar adalah untuk modalpenunjang kinerja kalian di dalam dunia kerja. Setidaknya untuk sedikit memahami apa yang akan dilakukan ketika bekerja nanti, agar tidak terkesan bodoh.
Dengan melakukan riset tersebut kalian akan mendapatkan sisi positif lainnya selain modal penunjang kerja, kalian akan sadar ketika sebuah pekerjaan tempat kamu bekerja sedang melakukan eksploitasi kepada dirimu.
Semisal kalian bekerja sebagaicopy writer dalam sebuah perusahaan: selain membuat naskah iklan, perusahaan tempatmu bekerja memberikan tugas kepadamu untuk mengedit video, membuat desain atau gambar untuk keperluan promosi, hingga diwajibkan menjual produk atau jasa dari perusahaan itu. Dengan gaji satu posisi kalian dipaksa untuk mengerjakan pekerjaan 3 posisi lain.
Sebaiknya kalian memilih untuk bekerja di tempat lain karena tidak ada simbiosis mutualisme di dalam perusahaan itu. Perusahaan diuntungkan dengan tidak perlu membayar gaji lebih, sedangkan kalian dirugikan dengan mengerjakan tugas yang seharusnya perusahaan tersebut membayar gaji untuk pekerjaan tersebut.

3. Tidak ada jenjang karir
Selain mendapatkan penghasilan, ada karyawan yang bekerja berorientasi pada jenjang karir. Sebagian lagi ada yang hanya berorientasi pada mendapat penghasilan saja, tidak begitu peduli pada jenjang karir.
Bagi karyawan yang lebih memilih bekerja berorientasi pada jenjang karir, bekerja bertahun-tahun lamanya pada sebuah perusahaan tanpa mendapat kejelasan tentang jenjang karir tentu akan sangat membuat frustasi. Seorang karyawan merasa sudah berkontribusi lebih bagi perusahaan, memegang peran penting di perusahaan, dan terlibat di proyek-proyek besar di perusahaan namun tidak ada kejelasan tentang jenjang karir dari perusahaan. Entah tentang kenaikan gaji, kenaikan pangkat, atau lainnya.
Semua terjadi bukan karena salah perusahaan ataupun karyawan tersebut. Memang sudah seperti itu SOP (Standar Operasional Prosedur) dari perusahaan tersebut.
Bagi karyawan yang bekerja berorientasi pada jenjang karir, tipikal perusahaan tersebut haruslah dihindari. Lebih baik mencari pekerjaan baru ketimbang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan pekerjaan yang membuat karyawan tersebut tidak bahagia karena tujuannya dalam bekerja tidak tercapai. Sesegera mungkin menyadari hal tersebut sebelum usia karyawan yang semakin menua menjadi taruhannya.

4. Bos yang tidak respek kepada karyawan
Memang bos memiliki jabatan yang lebih tinggi dari pada karyawan biasa, tetapi memberikan respek kepada bawahan juga diperlukan,bagaimana ingin dihormati jika menghormati pun enggan.
Ini adalah beberapa tipikal bos yang tidak menaruh respek kepada karyawan dan tidak seharusnya para karyawan menaruh respek kepada bos. Karena bagaimanapun hubungan bos dan karyawan adalah manusia dengan manusia bukan manusia dengan robot buatannya.
- Tidak paham kondisi
Seorang bos yang tidak ingin tahu tentang kondisi bawahannya dan tidak akan berbicara lain hal kecuali membicarakan pekerjaan kepada karyawan.
Contohnya seorang karyawan yang meminta izin untuk tidak bekerja karena bapaknya baru saja meninggal namun seorang bos tidak henti-hentinya menanyai kabar tentang pekerjaannya dan bertanya tentang bagaimana dia menangani pekerjaannya, entah itu dikerjakan oleh rekan sejawat atau solusi lainnya.
- Tidak apresiatif
Sekecil apapun keberhasilan atas jasa yang dilakukan oleh seorang karyawan, sebaiknya diberikan apresiasi. Jika perusahaan tidak dapat memberikan hadiah seperti uang bonus, memberikan apresiasi berupa ucapan terima kasih pun setidaknya harus dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan atas jasanya.
Bos yang tidak apresiatif adalah bos yang tidak pernah sekalipun mengucapkan selamat atau terima kasih kepada karyawannya dan hanya akan memaki serta memojokkan karyawan ketika mereka berbuat salah.
- Gila hormat
Bos dengan tipikal seperti ini merasa seorang karyawan harus tunduk dan hormat kepadanya di mana pun tempatnya. Padahal ketika lepas jam kantor dan tidak berada di kantor seorang bos hanyalah manusia biasa.
Seakan orang dengan tipikal seperti ini takut untuk tidak dihargai oleh sesama manusia karena melepas embel-embel bos yang menempel di dirinya. Biasanya bos dengan tipikal seperti ini lebih sering menolak kritikan daripada mempertimbangkan kritikan.
- Gila pujian
Seorang bos dengan tipikal seperti ini sangat merasa bahagia jika seorang karyawan memuji apa yang dilakukan bos, walaupun tanpa alasan yang jelas. Bos dengan tipikal ini akan sering menjadi sasaran empuk bagi karyawan yang suka menjilat.
Lingkungan kerja di atas sudah seharusnya menjadi alasan kalian untuk tidak berada di tempat kerja tersebut demi tidak terseret untuk menjadi manusia yang tidak lebih baik dari sebelumnya.Jika kalian ingin mengundurkan diri, untuknegeri.net sarankan mencoba untuk melamar pekerjaan di lain perusahaan sembari masih bekerja di perusahaan tersebut. Karena bagaimanapunkalian masih harus membiayai hidup.
Setelah kalian mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan lain, barulah kalian mengajukan surat pengunduran diri. Ini adalah contoh surat pengunduran diri setelah kalian mendapatkan pekerjaan baru di perusahaan lain.
Purwokerto, 27 September 2015
Kepada Yth.
Kepala HRD PT. Sumber Kemakmuran
Jalan Serayu Mulia no.40 Purwokerto Timur
Dengan Hormat,
Dengan ditulisnya surat ini, saya selaku karyawan PT. Sumber Kemakmuran dan yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Adi Prasetya
Divisi : Online Marketing
Jabatan : Copy Writer
Nomor Karyawan : 09012
Alamat : Jalan Renggas Bakti IV no.9 Purwokerto Selatan
Mengajukan permohoan pengunduran diri selaku karyawan di PT. Sumber Kemakmuran terhitung sejak : Jumat, 1 Oktober 2015. Dengan alasan ingin mengembangkan dan menggali lebih jauh potensi saya.
Keputusan ini saya buat dengan berat hati serta sudah melalui beberapa saran dan pertimbangan dari berbagai pihak. Sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat dipercaya bekerja di PT. Sumber Kemakmuran sebagai Copy Writer selama tiga tahun. PT. Sumber Kemakmuran telah memberikan saya kesempatan untuk dapat belajar secara langsung di dunia Advertisement dan belajar bagaimana bekerja sebagai sebuah tim. Saya tidak akan pernah melupakan apa yang telah diberikan oleh PT. Sumber Kemakmuran.
Per tanggal 20 November 2019, saya telah diterima kerja sebagai Senior Copy Writer di PT. Axelion Jakarta. Saya berharap dari peluang ini saya mendapat tantangan dan pengalaman baru bekerja di luar kota serta mengembangkan potensi saya di dunia Advertisement dengan tanggung jawab yang lebih besar.
Demikian surat pengunduran diri ini saya tulis, saya selalu berharap yang terbaik bagi PT. Sumber Kemakmuran kedepannya. Semoga alasan saya dapat dimaklumi dan keputusan saya dapat diterima.
Hormat saya,
Adi Prasetya
Beberapa penjelasan diatas sudah cukup untuk anda memilih tempat kerja yang tepat. Pastikan untuk mengikuti apa yang anda minati dan kuasai. Semoga sukses.