Islam adalah agama yang memerintahkan umatnya untuk membaca dan menggapai maqam sebagai insan yang kamil. Insan yanng kamil maksudnya adalah manusia yang mampu memanfaatkan potensi dan karunia dari Tuhan. Salah satu caranya adalah dengan membaca. Hal ini sejalan dengan wahyu pertama yang disampaikan malaikat Jibril AS kepada Rasulullah SAW yaitu perintah membaca. Adapun perintah membaca dan wahyu pertama ini terdapat dalam QS. Al-Alaq ayat: 1 yang berbunyi:
Iqra’. Bismirabbikalladzi khalaq. (Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakanmu)
Ayat diatas begitu gamblang menerangkan akan syariat pentingnya membaca dengan mengagungkan namanya. Hal ini mengindikasikan bahwa Islam dan perintah membaca mengharuskan umatnya untuk membaca sebelum melahap informasi apapun yang datang kepada kita. Inilah dasar kuat kenapa kaum muslimin diwajibkan untuk membaca.
Islam dan Keharusan untuk Membaca
Islam sebagaimana dimafhumi bersama merupakan salah satu agama terbesar di Dunia. Ajaran-ajarannya memuat kebenaran dan kedamaian yang tidak hanya berlaku bagi penganutnya tapi juga seluruh semesta Alam. Pada masa awal kedatangannya, Islam hadir bersamaan dengan turunnya wahyu pertama sebagaimana yang telah kita kutip diatas. Ayat diatas dengan sangat tegas mengisyaratkan kepada pemeluk Islam dan perintah membaca yang menyertainya.
Dalam memahami makna ‘membaca’ banyak sekali makna yang telah disampaikan oleh para mufassir al-Qur’an . Mufassir Al-Qur’an ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dan keilmuan dalam menerangkan maksud dan isi kandungan ayat al-Qur’an. Menurut para mufassir makna dari ‘membaca’ disini diartikan secara lebih komprehensif. Artinya, membaca disini tidak hanya membaca apa yang tersurat tapi juga membaca yang tersirat.
Membaca yang tersurat artinya adalah membaca apa yang ada dalam teks. Adapun yang dimaksud dengan teks disni adalah kitab suci Al-Qur’an dan juga nash-nash (teks-teks) hadits Rasulullah SAW. Selain itu, bisa juga dimaksudkan membaca berbagai macam keilmuan Islam mulai dari Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits, Ilmu Kalam, Ilmu Tafsir, Ilmu Usulul Fiqih, Ilmu Fiqih, Ilmu Ekonomi, Ilmu Sosial dan Budaya yang mana memuat nilai-nilai keislaman.

Selain, membaca ayat tersurat, makna ‘membaca’ pada ayat 1 surat al-Alaq di atas dimaknai juga dengan membaca tersirat. Para mufassir ada yang memahami tersirat disini adalah membaca yang non-teks atau membaca yang ada disekitar, baik itu fenomena alam ataupun semua fenomena aktivitas sosial.
Fenomena alam misalkan terjadinya bencana Alam dan musibah yang menimpa negeri belakangan ini. Hal ini dibaca sebagai isyarat dari Tuhan agar kembali kepada jalan yang benar dan menjauhkan diri dari murka-Nya. Banyak diantara kita yang tidak peka dengan ayat-ayat yang tersirat seperti ini. Yaitu kemampun membaca peringatan melalui femomena Alam. Selain itu, membaca fenomena alam bisa juga memahami hikmat dan pelajaran disetiap kejadian. Misalnya, tentan ilmu taksonomi atau ilmu tentang perbintangan. Pada awalnya para ilmuwan melihat ini dari sisi lahir yang kemudian terjadi proses berifikir. Setelah itu lahirlah teori-teori tentang ilmu pengetahuan Alam. Misalnya, ketika salah seorang ilmuwan menemukan teori gravitasi, bukankah ini berawal dari mengamati bagaimana sebuah apel jatuh ke tanah bukan melayang-layang di udara.
Selain membaca fenomena Alam, kita juga diisyaratkan untuk membaca fenomena sosial. Misalnya, bagaimana konflik sosial muncul dan bagaimana kesenjangan sosial menjadi sangat mengkhawatirkan. Bagi seorang muslim yang diperintahkan untuk membaca, maka disyariatkan memberikan jalan keluar untuk setiap permasalahan fenomena sosial macam ini. Disinilah indahnya Islam bahwa ajarannya tidak hanya dimaknai secara eklusif tapi rahmat bagi sekalian alam.
Berbicara perintah membaca dalam Islam mengandung makna bahwa umat Islam harus cerdas dan mampu menjawab persoalan apapun disetiap zamannya. Sehingga membaca menjadi wajib hukumnya. Bahkan ada satu riwayat yang menjelaskan bahwa tidak akan diterima amalan seorang muslim tanpa didasari ilmu yang memerintahkan amal tersebut. Ini merupakan peringatan keras bahwa umat islam harus terus membaca dan belajar. Tidak hanya menerima apa yang telah ada, tapi terus membaca dan mempelajari agama Islam. Selain membaca umat Islam sangat dianjurkan untuk menuliskan apa yang dibaca, bisa dalam bentuk opini, cerita dan artikel yang mana contohnya dapat Anda lihat di Jasa Penulis Artikel.

Ajaran Islam VS Perintah Membaca
Banyak sekali teks-teks yang menerangkan tentang Islam dan perintah membaca. Hal ini menjadi sangat menarik untuk kita ulas lebih dalam. Kenapa Islam sangat memperhatikan perihal membaca ini. Hal ini sebenarnya merupakan isyarat agar ummat Islam memiliki ilmu yang memadai tidak hanya untuk di dunia ini tapi juga diakhirat nanti. Ada beberapa alasan kenapa ada perintah membaca dalam Islam.
- Membaca merupakan Perintah Pertamam dalam Islam
Membaca merupakan perintah pertama dalam ajaran Islam. Sebagaimana yang telah kita singgung diatas bahwa wahyu pertama turun telah dengan gamblang mensyariatkan kita untuk membaca. Hal ini merupakan desakan keras bagi umat Islam tentang pentingnya membaca dan jangan sampai menjadi umat yang bodoh dan dungu. Dalam islam ada salah satu ibadah yang utama yaitu membaca Al-Qur’an. Kalau seorang muslim tidak bisa membaca maka ia tidak bisa mendapatkan salah satu ibadah utama ini yaitu membaca Al-Qur’an. Selain itu, banyak sekali ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW yang mendorong hambanya untuk gemar membaca dan menuntut ilmu. Misalnya dalam al-Qur’an dijelaskan tentang keutamaan orang yang menuntut ilmu akan ditinggikan derajatnya. Dalam hadits Rasulullah juga disebutkan bahwa menuntut ilmu itu bahkan sampai ketika ajal menjemput tetap diwajibkan membaca dan menuntut ilmu. Luar biasa bukan? Bagaimana ajaran Islam dan perintah membaca sangat terhormat kedudukannya.

- Amalan ibadah tanpa didasari Ilmu akan ditolak
Selain hal diatas dalam ajaran Islam dan perintah membaca ini erat kaitannya dengan amalan ibadah seorang muslim. Bahkan dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa amalan ibadah yang tidak didasari dengan suatu ilmu atau dalil yang jelas dari Allah dan Rasulullah maka amalan ibadah tersebut tidak diterima di sisi Allah SWT. Hal ini menunjukkan sebelum kita melakukan suatu perbuatan dalam hal ini ibadah, maka kita wajib terlebih dahulu membaca dan mempelajari yang berkaitan dengan amalan yang akan dikerjakan. Disini sangat jelas sekali Islam sangat menuntut umatnya agar giat membaca sehingga tidak menjadi taklid yang membabi buta. Taklid yang dimaksudkan disini adalah melakukan amal ibadah tanpa mempelajari dan mengetahui ilmu tentang ibadah tersebut.
- Umat Islam haru Mampu Menjadi Washatan
Selanjutnya adalah umat Islam harus menjadi ummatan washatan. Hal ini adalah poin paling penting terkait Islam dan perintah membaca. Apa itu umatan washatan? Ummatan wasyathan adalah umat yang mempu sebagai penengah sekaligus sebagai ramatan lil ‘alamin. Maksdunya, Islam harus berperan sebagai solusi atas berbagai persoalan dan problem kehidupan. Maka, Islam sangat menganjurkan ummatnya untuk menguasai peradaban dengan senantiasa membaca dan mempelajari ilmu pengetahuan. Maka, dapatlah kita lihat di sini bahwa Islam sungguh luar biasa kalo berbicara tentang tradisi membaca dan ilmu pengetahuna. Hal ini mengikatkan kita pada dinasti Abbasiyah yang mana dinasti ini salah satu dinasti Islam yang mencapai puncak keemasan ilmu pengetahuan. Pada masa ini tradisi membaca dan mempelajari ilmu pengetahuan sungguh luar biasa, bahkan pada masa itu eropa masih dalam masa kegelapan. Jadi, Islam meletakkan tempat yang istimewa pada perintah membaca dan memperdalam ilmu pengetahuan.
Nah, demikianlah artikel sederhana ini mengulas tentang ajaran Islam dan perintah membaca. Semoga tulisan ini bisa menginspirasi tentang pentingnya membaca dan mempelajari ilmu pengetahuan. Kalau Anda membaca tulisan yang bisa menggugah tentang semangat membaca, Anda bisa melihat di Jasa Penulis Artikel. Selamat membaca!
