Fakta Ikan Arapaima Yang Tidak Diketahui Banyak Orang

 

Ikan arapaima atau arapaima gigas merupakan salah satu ikan predator yang menghuni sungai Amazon selain ikan piranha. Belakangan ini ikan arapaima cukup populer dan menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Bagaimana tidak, ada seorang kolektor di Jawa Timur yang melepaskan belasan ikan arapaima di sungai brantas, Mojokerto. Ikan ini sempat menggegerkan setelah Menteri Perikanan meminta agar ikan tersebut segera ditangkap karena dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di sungai tersebut.

Fakta-Fakta Ikan Arapaima

Selain dianggap dapat merusak ekosistem sungai brantas di Mojokerto, ada beberapa fakta lain yang harus anda ketahui terkait ikan arapaima.

  • Monster air tawar

Karena ukurannya yang besar, tidak heran apabila ikan ini disebut monster. Dengan panjang 2 meter dan berat lebih dari 100 kg, hewan di sungai mana yang bisa selamat dari serangan ikan arapaima. Bahkan pernah ada catatan ada seekor ikan arapaima dengan panjang 4,5 meter dan berat lebih dari 200 kg.

  • Memiliki julukan living fossil

Ikan yang berasal dari Amerika Selatan ini disebut sebagai fosil hidup karena anatomi dan morfologi nya mirip dengan hewan kuno yang hidup pada jaman purba. Bahkan dikatakan ikan ini sudah hidup di sungai Amazon sejak jaman jurasik.

  • Ikan yang rakus

Dengan tubuh yang besar, tidak mengherankan bila ikan arapaima memiliki nafsu makan yang besar. Karenanya apabila ada ikan arapaima di sungai brantas, bisa dijamin ekosistem di sungai tersebut akan rusak karena seluruh hewan di dalamnya akan dimakan oleh ikan arapaima.

  • Dapat hidup seharian tanpa air

Walaupun sistem pernapasan utama menggunakan insang, namun ikan arapaima memiliki kandung kemih yang dapat digunakan sebagai paru-paru untuk bernapas di daratan. Terkadang mereka berenang ke permukaan setiap 10 hingga 20 menit sekali.

  • Mampu melawan ikan piranha

Selain piranha ada ikan arapaima yang sama ganasnya dengan piranha. Ikan ini memiliki sisik yang lapisan luarnya sangat keras karena termineralisasi, sedangkan dibalik sisiknya terdapat serabut kolagen sehingga ia mampu bertahan dari gigitan piranha.